Tampilkan postingan dengan label Bulletin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulletin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 April 2025

PERBANDINGAN ANTARA AGAMA KRISTEN DAN PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS (PDTK-METOMA)

A. Tentang Gereja

  • Kristen: Beribadah di kuil atau gereja buatan tangan manusia (Ibrani 9:24).
  • PDTK-METOMA: Beribadah di perkemahan dan lapangan terbuka (Ibrani 8:2, Amsal 5:16).

B. Pimpinan Gereja

  • Kristen: Dipimpin oleh kepausan hingga gembala jemaat, tetapi Yesus memperingatkan tentang ajaran manusia (Matius 15:9, Markus 7:7, Efesus 4:14, Kolose 2:22).
  • PDTK-METOMA: Mengakui hanya satu pemimpin, yaitu Ugatame, Yesus Kristus, dan Roh Kudus (Matius 23:10).

C. Teologi

  • Kristen: Firman Tuhan hanya boleh dibawakan oleh mereka yang berpendidikan teologi.
  • PDTK-METOMA: Berdasarkan karunia jawatan, Roh Tuhan berkuasa atas orang-orang pilihan (1 Samuel 10:6).

D. Iman

  • Kristen: Iman sering hanya dalam bentuk mendengar tanpa tindakan (Matius 13:13-14, Yakobus 2:20, Yakobus 2:26).
  • PDTK-METOMA: Ibadah selalu disertai pujian, penyembahan, ratapan, doa, puasa, dan kesaksian (Yohanes 7:30, Yohanes 4:23-24, Ibrani 5:7, Wahyu 21:4, Yoel 2:12, Yohanes 3:33).

E. Khotbah

  • Kristen: Khotbah cukup dibawakan oleh satu orang hamba Tuhan (Matius 15:9, Markus 7:7, Efesus 4:14, Kolose 2:22).
  • PDTK-METOMA: Khotbah disampaikan berdasarkan karunia marifat oleh berbagai jawatan seperti gembala, penginjil, rasul, guru, dan nabiah (Efesus 4:11-12).

F. Doa

  • Kristen: Berdoa biasa tanpa harus panjang (Matius 6:7).
  • PDTK-METOMA: Berdoa dengan puasa, menangis, dan mengaduh (Matius 17:21, Yoel 2:12-13).

G. Alkitab

  • Kristen: Menggunakan seluruh Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru).
  • PDTK-METOMA: Fokus pada kata-kata Yesus Kristus dalam Concordance.

H. Baptisan

  • Kristen: Ada baptisan percik (Katolik) dan baptisan selam (Protestan).
  • PDTK-METOMA: Percaya pada tiga jenis baptisan: baptisan air, Roh Kudus, dan api (Matius 3:11).

I. Perjamuan

  • Kristen: Perjamuan menggunakan sloki anggur dan roti.
  • PDTK-METOMA: Perjamuan kasih berupa makan bersama (Matius 22:39, Yudas 1:12).

J. Pernikahan

  • Kristen: Pernikahan berdasarkan tradisi maskawin dan pemberkatan gereja.
  • PDTK-METOMA: Mencontoh pernikahan Adam dan Hawa di Taman Eden.

K. Persepuluhan dan Sedekah

  • Kristen: Ada persepuluhan, kolekte, dan amplop untuk gaji hamba Tuhan.
  • PDTK-METOMA: Memberikan sedekah dan aksi sosial tanpa paksaan (Matius 6:3-4, Kisah Para Rasul 3:2-3).

L. Hukum

  • Kristen: Mengikuti 10 Perintah Allah (Keluaran 20:1-17).
  • PDTK-METOMA: Mengikuti 2 Hukum Kasih (Matius 22:37-40).

M. Hari Ibadah

  • Kristen:
    • Hari ke-7 Sabat (Sabtu) → Yahudi
    • Hari ke-1  Minggu → Kristen
    • Semua Hari untuk Tuhan →PDTK
  • PDTK-METOMA: Beribadah setiap hari (Kisah Para Rasul 5:42).

N. Natal

  • Kristen: Merayakan Natal pada 25 Desember, yang ditetapkan oleh Gereja abad ke-4.
  • PDTK-METOMA: Tidak merayakan Natal karena jemaat mula-mula tidak merayakannya.(Wahyu 2:6,15)

Catatan

Perbandingan ini menunjukkan bahwa PDTK-METOMA menekankan ibadah yang lebih langsung kepada Tuhan, dengan penekanan pada pujian, penyembahan, doa, dan puasa yang mendalam. Sementara itu, Kristen tradisional mengikuti struktur gereja yang lebih formal dengan aturan-aturan yang telah berlangsung lama.


 

PDTK NEWS EDISI PEWAHYUAN FIRMAN

Topik: Jangan Mengurangi & Jangan Menambahkan Firman Tuhan

Nabire, PDTK News – Dalam terang doa dan pewahyuan Roh Kudus, Persekutuan Doa Tubuh Kristus menyampaikan peringatan serius bagi seluruh umat, khususnya para pelayan mimbar dan penanggung jawab pengajaran. Di akhir zaman ini, kecenderungan untuk memutar, mengurangi, atau menambahkan Firman Tuhan mulai terlihat di berbagai tempat pelayanan.


1. Pengurangan Firman Tuhan: Tanda Hati Takut kepada Manusia

Pengurangan Firman Tuhan terjadi ketika kebenaran ditahan atau disembunyikan karena dianggap terlalu keras, tidak populer, atau menyakitkan hati. Pelayanan hanya menonjolkan kasih dan berkat jasmani, sementara bagian mengenai penghakiman, pertobatan, salib, dan kekudusan disingkirkan.

Contoh konkret:

  • Menolak mengajar tentang neraka atau murka Tuhan.
  • Tidak menyampaikan panggilan untuk bertobat dan meninggalkan dosa.
  • Menghindari ayat-ayat tentang pengudusan, padahal itu adalah inti kehidupan orang percaya.

Firman Tuhan berkata dalam Ulangan 4:2:
"Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya."

Dan dalam Wahyu 22:19 ditegaskan:
"Jika seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan."

2. Penambahan Firman Tuhan: Jalan Celaka dan Penyesatan

Penambahan Firman Tuhan terjadi ketika seseorang menambah ajaran atau tafsiran yang tidak tertulis dalam Alkitab, atau menyamakan mimpi, tradisi manusia, dan penglihatan pribadi dengan otoritas Firman Tuhan. Hal ini membuka celah bagi roh penyesat bekerja di tengah umat.

Contoh nyata:

  • Mengajarkan hal-hal yang tidak tertulis dengan berkata: “Tuhan berbicara secara pribadi, jadi tidak perlu Alkitab.”
  • Menyisipkan doktrin dari luar Kekristenan, lalu diklaim sebagai bagian dari pengajaran Injil.
  • Memberi tafsiran yang tidak sesuai konteks demi pembenaran perilaku pribadi atau kelompok.

Firman Tuhan mengingatkan dalam Amsal 30:6:
"Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta."

Dan Wahyu 22:18 berkata:
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan kitab ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini."

3. Pesan Roh Kudus bagi Persekutuan Doa Tubuh Kristus

Dalam perenungan malam dan pelayanan syafaat, Tuhan menyatakan:
“Barangsiapa menyentuh Firman-Ku dengan tangan daging, ia telah mencemari kekudusan-Ku. Tapi yang menyampaikannya dengan hati yang takut akan Aku, kepadanya Aku akan curahkan pengurapan dan kuasa.”

Karena itu, Persekutuan Doa Tubuh Kristus menyerukan agar seluruh pelayan Tuhan:

  • Mengajarkan Firman Tuhan secara utuh, dari Kejadian sampai Wahyu.
  • Tidak menyaring Firman berdasarkan selera manusia.
  • Tidak menambahi Firman demi popularitas atau kuasa pribadi.
  • Membiarkan Roh Kudus sendiri yang bekerja melalui kebenaran murni.

Deklarasi PDTK:
Kami tidak akan mengurangi ataupun menambahkan Firman Tuhan. Kami akan memberitakan apa yang tertulis, dan menghidupinya dengan rasa takut akan Tuhan, demi kemuliaan Yesus Kristus, Sang Firman yang hidup.


Redaksi PDTK News
Disunting oleh: Sekretariat Umum Persekutuan Doa Tubuh Kristus
Disetujui oleh: Kepala Suku Besar Meepago, Provinsi Papua Tengah

 


Kamis, 03 April 2025

PDTK NEWS; YESUS KRISTUS VS ANAK MANUSIA

 

Yesus Kristus Juruselamat Manusia Versus Anak Manusia Jurumerdeka

Dalam diskusi teologis dan refleksi iman, Yesus Kristus sering dikenal dengan berbagai gelar dan peran. Dua gelar yang sangat signifikan adalah Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka. Meskipun keduanya mengacu pada Yesus, masing-masing membawa nuansa yang berbeda dalam pemahaman kita tentang misi dan karya-Nya.

Yesus Kristus Juruselamat Manusia

Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia adalah konsep inti dalam iman Kristen. Gelar ini menekankan aspek penebusan, di mana Yesus mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Aspek Utama:

  1. Penebusan Dosa – Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa manusia, membawa rekonsiliasi antara manusia dan Tuhan.

  2. Kasih Allah – Penyelamatan ini adalah manifestasi tertinggi dari kasih Allah kepada dunia (Yohanes 3:16).

  3. Kebangkitan dan Kehidupan – Dengan kebangkitan-Nya, Yesus mengalahkan maut dan memberikan harapan akan hidup kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Anak Manusia Jurumerdeka

Sebaliknya, gelar Anak Manusia Jurumerdeka menyoroti aspek pembebasan dalam misi Yesus. Gelar ini menekankan kebebasan dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan, baik secara rohani maupun sosial.

Aspek Utama:

  1. Pembebasan dari Penindasan – Yesus datang untuk membawa keadilan dan kebebasan bagi mereka yang tertindas, sebagaimana dinubuatkan dalam Yesaya 61:1-2.

  2. Kebebasan Rohani – Yesus memberikan kebebasan dari belenggu dosa dan kuasa gelap, memungkinkan manusia untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan.

  3. Transformasi Sosial – Melalui ajaran-Nya, Yesus mempromosikan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti kasih, keadilan, dan perdamaian yang membawa perubahan sosial yang nyata.

Integrasi Kedua Peran

Meskipun tampaknya ada perbedaan antara Yesus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka, keduanya sebenarnya adalah bagian dari misi yang holistik dan terpadu. Penyelamatan yang ditawarkan Yesus bukan hanya soal pengampunan dosa, tetapi juga pembebasan dari segala bentuk perbudakan dan ketidakadilan.

Pengajaran Alkitab:

  1. Lukas 4:18-19 – "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

  2. Yohanes 8:36 – "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Kesimpulan

Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka menggambarkan kedalaman dan luasnya misi Yesus. Sebagai Juruselamat, Yesus memberikan penebusan dosa dan hidup kekal. Sebagai Jurumerdeka, Yesus membawa kebebasan dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan. Kedua peran ini saling melengkapi dan menunjukkan kasih Allah yang holistik bagi umat manusia.

Rabu, 02 April 2025

PDTK NEWS; Papua: Pusat Pekerjaan Tuhan atau Sodom dan Gomora?

 




Papua: Pusat Pekerjaan Tuhan atau Sodom dan Gomora?

Papua adalah tanah yang kaya akan keberagaman budaya, bahasa, dan sumber daya alam. Keunikan ini menjadikan Papua sebagai wilayah yang kompleks dalam kehidupan sosial, politik, dan spiritual. Seperti dalam sejarah Alkitab, suatu tempat dapat menjadi pusat kebejatan moral seperti Sodom dan Gomora atau menjadi pusat pekerjaan Tuhan seperti Yerusalem. Dalam Perjanjian Baru, Jemaat Tuhan disebut sebagai Jemaat Philadelphia—suatu gambaran tentang umat yang hidup dalam kasih, kesetiaan, dan takut akan Tuhan.

Senin, 31 Maret 2025

PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS (PDTK) BUKANLAH TEMPAT AROGANSI DAN KEJAHATAN, MELAINKAN TEMPAT BERTUMBUH DALAM KASIH, IMAN, DAN PELAYANAN.














Dakikebo Madi, Enarotali – Persekutuan Doa Tubuh Kristus (PDTK) Meuwo Tota Mana (METOMA) menegaskan kembali bahwa PDTK bukanlah tempat bagi arogansi, kepentingan pribadi, atau kejahatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani. Sebaliknya, PDTK merupakan wadah bagi umat untuk bertumbuh dalam kasih, kerendahan hati, serta pelayanan yang tulus.

Dalam setiap persekutuan, umat Tuhan diajak untuk memuji dan menyembah, meratap dalam doa, berpuasa, berdiskusi, serta menerima pengajaran Firman Tuhan yang murni. Ini bukan sekadar ritual ibadah, tetapi panggilan untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mengamalkan kasih dalam kehidupan sehari-hari.

PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS: KEGIATAN PENGESAHAN REVISI PROGRAM KERJA TUARIA, T...

PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS: KEGIATAN PENGESAHAN REVISI PROGRAM KERJA TUARIA, T...: Kegiatan pengesahan revisi program kerja tuaria, tahun 2019. Persekutuan doa tubuh Kristus Meuwo Tota Mana 'METOMA' Nabir...



Sabtu, 29 Maret 2025

TOKOH-TOKOH YANG PERNAH TERJERAT MINUMAN KERAS NAMUN TETAP DIPAKAI TUHAN

 


(PDTK News, Papua Tengah) – Dalam sejarah iman, beberapa tokoh dalam Alkitab pernah mengalami kelemahan, termasuk mabuk karena minuman keras. Namun, Tuhan tetap memakai mereka dalam rencana-Nya. Kisah ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak melihat kelemahan manusia sebagai penghalang untuk melaksanakan kehendak-Nya. Berikut adalah beberapa tokoh yang pernah mabuk namun tetap dipakai Tuhan:


1. Nuh – Orang Benar yang Diselamatkan dari Air Bah

Nuh adalah orang yang benar dan saleh di hadapan Tuhan. Karena kesetiaannya, Tuhan memilihnya untuk membangun bahtera dan menyelamatkan keluarganya serta makhluk hidup dari air bah. Namun, setelah air bah surut, ia menanam anggur dan mabuk.

"Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya." (Kejadian 9:20-21)

Meskipun Nuh mengalami kelemahan ini, Tuhan tetap menghormatinya sebagai bapak dari generasi baru umat manusia setelah air bah.

2. Lot – Keponakan Abraham yang Diselamatkan dari Sodom

Lot diselamatkan dari kehancuran Sodom dan Gomora karena belas kasih Tuhan. Namun, setelah pelariannya, ia mengalami peristiwa tragis akibat mabuk.

"Lalu mabuklah Lot oleh anggur, dan anak sulung itu tidur dengan ayahnya, dan Lot tidak mengetahui ketika anak itu tidur dan ketika ia bangun." (Kejadian 19:33)

Meskipun jatuh dalam dosa akibat kelemahannya, Lot tetap dipakai Tuhan untuk melahirkan dua bangsa besar: Moab dan Amon.

3. Raja Salomo – Hikmat yang Luar Biasa, Tapi Tersesat dalam Kenikmatan Dunia

Raja Salomo dikenal sebagai raja yang paling bijaksana dan diberkati Tuhan. Namun, ia juga menikmati anggur dan kemewahan duniawi yang pada akhirnya membuatnya menjauh dari Tuhan.

"Marilah kita minum-minum anggur sampai pagi hari, dan bersukaria dengan minuman yang memabukkan!" (Amsal 23:30)

Meskipun Salomo akhirnya menyimpang, Tuhan tetap memakai hikmatnya untuk menulis kitab-kitab penting seperti Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung.

Pesan Moral

Kisah-kisah ini mengajarkan bahwa kelemahan manusia tidak menghalangi Tuhan untuk bekerja melalui mereka. Yang terpenting adalah pertobatan dan kembali kepada Tuhan.

Seperti yang tertulis dalam Amsal 24:16:

"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."

Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan pengampunan. Dia tidak melihat masa lalu seseorang, tetapi bagaimana ia bertobat dan menjalani hidupnya di masa depan.

PDTK News – Melaporkan dari Papua Tengah


Kamis, 27 Maret 2025

Detik-Detik 1260 Hari atau 2550 Hari Lagi, Waktunya Penaklukkan Hukum Agama (Galatia 4:5).


PDTK-METOMA NEWS | Papua Tengah, 26 Maret 2025

Papua Tengah bersiap menghadapi babak baru dalam perjalanan spiritual, di mana detik-detik 1260 hari atau 2550 hari semakin mendekat, menandakan sebuah perubahan besar dalam pemahaman dan penerapan hukum agama.

Sebagaimana tertulis dalam Galatia 4:5:

"Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak."

Firman ini menegaskan bahwa Yesus Kristus datang untuk menebus umat-Nya dari belenggu hukum yang membatasi, membawa mereka ke dalam kasih karunia dan kebebasan sebagai anak-anak Allah.

Tanda-Tanda Zaman: 1260 dan 2550 Hari

Dalam konteks nubuat Alkitab, angka 1260 hari sering dikaitkan dengan masa kesusahan besar dan perubahan spiritual yang besar, sebagaimana disebut dalam Daniel 7:25, Wahyu 11:3, dan Wahyu 12:6. Sementara itu, 2550 hari adalah total periode yang mencakup 1260 hari + 1290 hari dari Daniel 12:11, menandakan perjalanan menuju pemulihan penuh dan akhir dari sistem hukum menuju kasih karunia Kristus.

Papua Tengah dan Panggilan Rohani

Dalam terang Firman Tuhan, masyarakat Meepago, Papua Tengah, diajak untuk tidak tinggal diam. Inilah waktunya untuk bersuara, memberitakan kebenaran, dan meninggalkan segala bentuk perbudakan hukum yang mengikat.

Kepala Suku Besar Meepago, Provinsi Papua Tengah, Melkias Keiya, menegaskan bahwa:

"Jangan hanya menilai atau mengkritik, tetapi sekaranglah waktunya kita bersuara dan menyampaikan Firman Tuhan kepada mereka yang haus dan lapar akan kebenaran."

Sebagaimana Yesus mengajar di Bait Allah pada siang hari dan berdoa di Bukit Zaitun pada malam hari (Lukas 21:37), demikian pula setiap orang percaya dipanggil untuk berdoa, menyembah, dan menyampaikan kebenaran tanpa memandang waktu (Ratapan 2:18, Mazmur 42:8).

Hari-hari ini bukan lagi tentang hukum yang mengikat, tetapi tentang pemulihan, kasih karunia, dan kebebasan dalam Kristus.

"Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?"

PDTK-METOMA NEWS

Sabtu, 22 Maret 2025

Alkitab vs Roh Kudus

 

Alkitab vs Roh Kudus


 

A. Alkitab dalam Sejarah Kristen

Alkitab adalah kitab suci yang berisi tradisi sejarah Kristen. Sebagai buku yang mengandung firman Tuhan, Alkitab menjadi inspirasi bagi keyakinan dan iman umat Kristen. Dalam 2 Timotius 3:16-17 dikatakan, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

Namun, kekuatan Roh Kudus tidak dapat disamakan dengan sekadar pengetahuan atau tradisi tertulis. Roh Kudus adalah kekuatan hidup yang menuntun, mengajarkan, dan menguatkan umat percaya. Yohanes 16:13 menegaskan, "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."

B. Iman Tanpa Perbuatan

Seperti yang disebutkan dalam Yakobus 2:17, "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Oleh karena itu, iman yang sejati akan membuahkan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Rasul Paulus juga menekankan pentingnya iman yang disertai perbuatan dalam Galatia 5:6, "Sebab bagi orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih." Iman yang sejati dinyatakan melalui kasih yang diwujudkan dalam tindakan nyata.

C. Bekerja Tanpa Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus, segala pekerjaan rohani menjadi hampa. Roh Kudus memberikan hikmat, kekuatan, dan bimbingan dalam setiap aspek kehidupan. Sebagaimana Yesus berkata dalam Yohanes 14:26, "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Selain itu, dalam Zakharia 4:6, Tuhan berfirman, "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam." Ini menegaskan bahwa tanpa bimbingan Roh Kudus, manusia tidak akan mampu mencapai kehendak Tuhan secara sempurna.

D. Pentingnya Memiliki Roh Kristus

Dalam Roma 8:9 tertulis, "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." Artinya, setiap orang yang mengaku sebagai pengikut Kristus wajib memiliki Roh Kristus yang membimbing hidupnya.

Roh Kudus juga memberikan keyakinan akan status kita sebagai anak-anak Allah. Roma 8:16 menegaskan, "Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah." Kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita menjadi tanda bahwa kita adalah milik Kristus.

E. Memuliakan Tuhan Melalui Roh Kudus

Yohanes 7:39 menyatakan, "Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan." Roh Kudus hadir setelah Yesus dimuliakan, memberikan kuasa kepada orang percaya untuk hidup dalam kebenaran.

Paulus dalam 1 Korintus 6:19-20 mengingatkan, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Dengan demikian, memuliakan Tuhan melalui Roh Kudus adalah panggilan setiap orang percaya.

F. Menjadi Pelaku Firman, Bukan Hanya Pendengar

Dengan Roh Kudus, setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi pelaku firman, bukan sekadar pendengar. Yakobus 1:22 mengingatkan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."

Yesus juga memberikan perumpamaan dalam Matius 7:24-25 tentang orang yang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu." Pelaksanaan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa kita hidup di bawah pimpinan Roh Kudus.

Kesimpulan

Alkitab memberikan dasar iman yang kokoh, namun Roh Kudus memberi kehidupan pada iman tersebut. Dengan memiliki Roh Kristus, umat percaya dapat memuliakan Tuhan, hidup sesuai firman-Nya, dan menjadi saksi yang hidup bagi kemuliaan-Nya.

Sebagaimana yang dikatakan dalam Galatia 5:25, "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh." Dengan berjalan dalam bimbingan Roh Kudus, hidup kita akan menjadi cerminan kasih Kristus di dunia ini.

Jumat, 07 Maret 2025

Kegiatan Kesegaran Personal Spiritual Umat Persekutuan Doa Tubuh Kristus di Epouto Tage, Paniai

Dalam rangka memperbaharui iman dan memperdalam hubungan pribadi dengan Tuhan, umat Persekutuan Doa Tubuh Kristus (PDTK) akan mengadakan kegiatan kesegaran personal spiritual di Epouto Tage, Paniai.

Jumat, 23 Agustus 2024

PUJIAN DAN PENYEMBAHAN DI SURGA DAN DI BUMI.

PUJIAN DAN PENYEMBAHAN DI SURGA DAN DI BUMI. 


Penjelasan tentang topik diatas disampaikan oleh Sekum Persekutuan Doa Tubuh Kristus, Melkias Keiya, mengenai perbedaan antara pujian dan penyembahan di surga dan di bumi sangat mendalam dan memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana kedua konteks ini berbeda dalam hal spiritualitas dan ekspresi iman.

Pujian dan Penyembahan di Surga Kesempurnaan dan Kemurnian: 

Di surga, pujian dan penyembahan dilaksanakan dalam keadaan yang sempurna dan murni, tanpa adanya gangguan, dosa, atau ketidaksempurnaan. Makhluk surgawi, seperti para malaikat dan orang-orang kudus, memuji Tuhan dengan kesadaran penuh akan kemuliaan-Nya, dalam suasana yang benar-benar kudus dan tanpa cela.

Rabu, 24 Juli 2024

Yesus Kristus Juruselamat Manusia Versus Anak Manusia Jurumerdeka

Metoma News: Nabire 25 Juli 2024 - Berikut adalah artikel yang mengeksplorasi tema "Yesus Kristus Juruselamat Manusia Versus Anak Manusia Jurumerdeka":


Dalam diskusi teologis dan refleksi iman, Yesus Kristus sering dikenal dengan berbagai gelar dan peran. Dua di antaranya yang sangat signifikan adalah Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka. Meskipun kedua gelar ini mengacu pada Yesus, mereka membawa nuansa yang berbeda dalam pemahaman kita tentang misi dan karya-Nya.


Yesus Kristus Juruselamat Manusia

Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia adalah konsep inti dari iman Kristen. Gelar ini menekankan aspek penebusan dari misi Yesus, yang berakar dalam pengorbanan-Nya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Aspek Utama:
1. Penebusan Dosa: Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa-dosa manusia, membawa perdamaian antara manusia dan Tuhan.
2. Kasih Allah: Penyelamatan ini adalah manifestasi tertinggi dari kasih Allah kepada dunia (Yohanes 3:16).
3. Kebangkitan dan Kehidupan: Dengan kebangkitan-Nya, Yesus mengalahkan maut dan memberikan harapan hidup kekal kepada semua yang percaya kepada-Nya.

Anak Manusia Jurumerdeka

Sebaliknya, gelar Anak Manusia Jurumerdeka menyoroti aspek pembebasan dari misi Yesus. Ini menekankan pembebasan dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan, baik secara rohani maupun sosial.

Aspek Utama:
1. Pembebasan dari Penindasan: Yesus datang untuk membawa keadilan dan kebebasan bagi mereka yang tertindas, sesuai dengan nubuat Yesaya tentang Mesias (Yesaya 61:1-2).
2. Kebebasan Rohani: Yesus memberikan kebebasan dari belenggu dosa dan kuasa gelap, memampukan manusia untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
3. Transformasi Sosial: Melalui ajaran-Nya, Yesus mempromosikan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti kasih, keadilan, dan perdamaian yang membawa perubahan sosial yang nyata.

Integrasi Kedua Peran

Meskipun tampaknya ada perbedaan antara Yesus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka, keduanya sebenarnya adalah bagian dari misi yang holistik dan terpadu. Penyelamatan yang ditawarkan Yesus bukan hanya soal pengampunan dosa, tetapi juga pembebasan dari segala bentuk perbudakan dan ketidakadilan.

Pengajaran Alkitab:
1. Lukas 4:18-19: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
2. Yohanes 8:36: “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”

Kesimpulan

Yesus Kristus sebagai Juruselamat Manusia dan Anak Manusia sebagai Jurumerdeka menggambarkan kedalaman dan luasnya misi Yesus. Sebagai Juruselamat, Yesus memberikan penebusan dosa dan hidup kekal. Sebagai Jurumerdeka, Yesus membawa kebebasan dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan. Kedua peran ini saling melengkapi dan menunjukkan kasih Allah yang holistik bagi umat manusia.

Jumat, 25 Agustus 2023

KURANGNYA ETIKA DALAM PELAYANAN PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS


Kurangnya etika dalam pelayanan Tua-Tua Persekutuan Doa Tubuh Kristus.

Nabire, 23 Agustus 2023

Disampaikan oleh Melkianus Keiya, SH, Mc.


Selanjutnya, bagi seorang yang telah mengalami kelahiran baru di dalam Yesus Kristus, oleh kuasa Rohkudus hidupnya tidak akan lepas dari apa yang disebut pelayanan kekeliruan. Pelayanan menjadi life style, gaya hidup berkesombongan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus itu sendiri. Setiap orang percaya dipanggil untuk melayani (Galatia 5:13).  Penggalangan kaum awam (Tua-Tua) untuk melayani memiliki dasar yang kuat dalam pelayanan bukan hanya monopoli hamba-hamba Tuhan yang menyerahkan segenap hidupnya melayani sempurna waktu (fulltime) melainkan juga milik jemaat awam (1 Petrus 2:9). Yang dibutuhkan disini adalah bagaimana kaum awam tersebut dilengkapi agar pelayanannnya mendukung pelayanan hamba-hamba Tuhan, dan bukan menghambat. Salah satu hal yang seyogyanya dipahami oleh para pelayan Tuhan adalah etika pelayanan, yaitu sikap yang baik dan benar sebagai pelayan Tuhan terhadap Tuhan yang dilayani, terhadap manusia, dan terhadap sistem pelayanan Roh Tuhan yang ada.


I. Sikap Terhadap Tuhan

Untuk dapat memiliki sikap yang baik dan benar terhadap Tuhan, seseorang harus mengenal-Nya dengan baik sesuai dengan pernyataan suara Tuhan itu sendiri. Pengenalan ini tidak hanya didasarkan pada pengetahuan teoritis melainkan juga melalui pengalaman hidup sehari-hari. Sikap Yesaya dalam pelayanannya sebagai nabi berubah ketika ia melihat Tuhan dalam suatu penglihatan yang maha dahsyat (Yesaya 6:1-8). Sikap kita terhadap Tuhan dan pelayanan yang dipercayakan-Nya kepada kita akan berubah jika kita lebih mengenal-Nya. Dalam pelayanan kuasa Roh Tuhan memaparkan tentang Diri Tuhan, sifat-sifat-Nya, tentang rencana dan karya-karya-Nya.Beberapa sikap kita sebagai pelayan Roh Kristus terhadap Tuhan, Kepala Gereja, antara lain :


Mengagungkan dan meninggikan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan, baik dalam ibadah maupun dalam hidup sosial kemasyarakatan.


Bersyukur atas segala karya-Nya dalam hidup kita dengan percaya akan kasih-Nya yang pasti mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya (Roma 8:28). Kedewasaan rohani seseorang dapat dilihat dari sikapnya ketika menghadapi berbagai warna kehidupan yang Tuhan ijinkan terjadi.


Bersedia hidup dalam ketaatan akan perintah-perintah-Nya sebagai tanda kasih kepada-Nya (Yohanes 14:15)


Hidup dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan dengan menyadari bahwa segala kemauan dan kemampuan kita dalam pelayanan adalah pekerjaan Tuhan sendiri (2 Korintus 3:5; Filipi 2:13).Bersedia terus menerus diperbaharui oleh Roh Kudus (Efesus 4:1-24), dengan terus menjaga kemurnian hati (1 Timotius 1:18)


II. Sikap terhadap Tugas Pelayanan.

Banyak orang keliru dalam memandang setiap tugas pelayanan yang dilakukannya. Ada yang menganggapnya begitu sepele sehingga tidak pernah serius melakukannya. Pelayanan dianggap sebagai sambilan dan pengisi waktu luang belaka. Ada pula yang melihat pelayanan sebagai ibadah formal keagamaan yang kaku sehingga cenderung merupakan beban. Beberapa sikap terhadap tugas pelayanan yang dikehendaki Tuhan antara lain :


Tugas pelayanan harus dipandang sebagai kepercayaan yang dianugerahkan Allah kepada kita (Kolose 1:25)


Tugas pelayanan yang dipilih disesuaikan dengan talenta dan karunia Roh yang kita miliki; tak ada pelayanan yang tidak penting di hadapan Tuhan, semuanya penting dan saling melengkapi.


Sikap penuh disiplin dan setia terhadap tugas pelayanan yang dipercayakan sangat dihargai Tuhan (Matius 25:23).


Sikap menyeimbangkan pelayanan dengan karier dan keluarga juga harus diperhatikan; pelayanan tidak boleh menjadi alasan dan dikambinghitamkan untuk menutupi kekurangan dalam penanganan karier dan keluarga.


Sikap percaya bahwa setiap pelayanan yang kita lakukan tidak akan sia-sia selama kita melakukannya dengan hati yang mengasihi Tuhan (1 Korintus pasal 15 ayat 58); pelayanan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, dan kepada kitapun Tuhan telah menyediakan mahkota kebenaran (2 Timotius 4:8)


III. Sikap terhadap Rekan Sepelayanan

Sebagai anggota tubuh Kristus kita harus menyadari peran kita dan juga peran rekan sepelayanan lainnya. Dalam sistem Roh Tuhan dicatat adanya pelayanan yang kurang harmonis dalam kebersamaan karena ada motivasi yang kurang murni dalam melayani Beberapa diantaranya adalah :


Jemaat Korintus yang senang membentuk kelompok-kelompok; kelompok Kefas/Petrus, kelompok Apolos, kelompok Paulus, kelompok Kristus, sehingga tidak ada kesatuan dalam pelayanan mereka(1 Korintus 1:10-17). demikian pula tidak lepas dari dalam pelayanan umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus.


Motivasi dari beberapa pemberita Injil yang justru bermaksud memperberat pemenjaraan Rasul Paulus. (Filifi  1: 17), Motivasi pelayanan untuk lebih menyenangkan hati manusia daripada hati Tuhan (Galatia 1:10) tak terpisahkan dari segala bentuk pelayanan dalam Tua-Tua umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus.

Jumat, 11 Agustus 2023

WASPADALAH

 JANGAN MUDAH KITA, TERPANCING DENGAN ILA KATA-KATA PROVOKATATOR  [Ulangan 19:15]

___________


1. "Satu orang saksi saja tidak dapat  seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan. Apabila tampak bahwa seseorang dengan sadar dan dengan niat jahat telah bersaksi dusta melawan sesamanya, meskipun kejahatan yang dia rancang untuk mencelakakan sesamanya itu tidak terjadi, maka ia harus menjalani hukuman yang sama yang bisa saja akan menimpa sesamanya akibat keterangannya itu (Kel 19:19). 

2. Nec lex est justior ulla – Tidak ada hukum lain yang bisa lebih adil daripada ini. Jika kejahatan yang dituduhkannya terhadap sesamanya itu harus dijatuhi hukuman mati, maka saksi dusta itu pun harus dihukum mati. Jika hukumannya adalah hukuman cambuk, maka dia juga harus dicambuk. Jika hukumannya berupa denda dalam bentuk uang, maka ia harus membayar denda itu. Bagi orang-orang yang tidak memahami kejinya kejahatan itu, dan perlunya ketentuan ini dibuat untuk melawannya, mungkin tampak keras untuk menghukum seseorang seberat itu hanya karena sedikit kata yang terucap, apalagi tidak ada kejahatan yang benar-benar terjadi sebagai akibatnya. Oleh karena itu, ditambahkan di sini bahwa perusak bingkai umat Tuhan Tubuh Kristus semestinya sadar.


KARAKTER PROVOKATOR YANG ADA DALAM  BADAN PDTK (Amsal 20:18-20)

____________

1. Rencana berhasil oleh pertimbangan; sebab itu, janganlah berjuang tanpa membuat rencana yang matang.Orang yang senang membicarakan orang lain, tidak dapat menyimpan rahasia; janganlah bergaul dengan orang yang terlalu banyak bicara. Orang yang mengutuk orang tuanya, hidupnya akan lenyap seperti lampu yang padam di malam yang gelap. Adalah baik jika dalam segala hal kita bertindak dengan pertimbangan, dan bertanya dulu setidak-tidaknya kepada diri kita sendiri, dan setelah itu, kepada teman-teman kita juga, sebelum kita membuat keputusan. Akan tetapi, terutama mintalah nasihat dari Allah, mohon bimbingan dari-Nya, dan perhatikan tuntunan dari Mata ini. Inilah cara untuk meneguhkan baik pikiran maupun tujuan kita, dan untuk berhasil dengan baik dalam urusan-urusan kita. Sedangkan, apa yang dilakukan secara tergesa-gesa dan mendadak akan mudah disesali. Ambillah waktu, maka engkau akan menyelesaikannya dengan lebih cepat. Deliberandum est diu, quod statuendum est semel – Keputusan akhir harus didahului dengan pertimbangan yang matang.

____________

Amsal 4:23

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. <<mkeiya>>

Sabtu, 06 Mei 2023

 PDTK-METOMA

Persekutuan Doa Tubuh Kristus “Meuwo Tota Mana”


A.  MAKNA PERSEKUTUAN DOA (Filemon 1:6).

1) 

Mereka yang setia dan mengasihi Allah (Mzm. 31:24) dan menyerahkan diri untuk pelayanan Allah (Dan 7:27), orang-orang suci.

 

2)  Dalam Perjanjian Baru orang-orang suci itu adalah orang-orang yang keluar dari denominasi kekristenan yang berbeda dari orang-orang kafir (1Kor 6:2): mereka itu milik Yesus Kristus dan orang-orang yang dikasihi Allah (Rm 1:6-7).

 

3)  Mereka adalah anggota dari persekutuan-persekutuan Doa berdasarkan Memuji menyembah dalam Roh dan kebenaran-Nya ( Yoh 4:16, misalnya Yerusalem (Kis.9:13), atau > Lida (Kis. 9.32), Dalam Kitab Wahyu mereka adalah martir karena kesatuan iman dalam doa puasa dan memuji menyembah (Why 17:6).

 

B.  MAKNA TUBUH KRISTUS [Kamus Alkitab Kecil]

1.  Dalam Alkitab Terjemaan Baru Sebutan untuk jemaat Yesus Kristus yang merupakan kesatuan dalam tubuh Kristus yang satu itu diam dalam satu Roh (Ef 1:23, 4:4). Yesus Kristus adalah kepala tubuh-Nya (Kol 1:18) tidak ada pemimpin dalam Umat Tuhan, Persekutuan Doa Tubuh Kristus ini (Mat 23:8-10).

 

C.  MAKNA MEEUWO TOTA MANA (PP)

1)  Menutup rangkaian berita perkembangan atas suku Mee, alias Umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus yang membangun koalisi besar melawan selimutan benteng kuasa kegelapan sedang melanda (Efe 6:10-20). Tanah Papua  adalah pusat perekonomian dunia internasional yang merupakan urat nadi perdagangan Timur Tengah. Perdagangan Eropa, Asia, dan Afrika. Warga kotanya miskin, jahat, dan sombong. Perdagangan yang mereka lakukan menggunakan cara-cara yang tidak jujur, disertai dengan perbuatan asusila demi memperoleh kekayaan dari negeri orang lain. Istilah "saudagar Papua" adalah para penduduk pesisir dan dataran tinggi (Gunung). Pemakaian nama penduduk bagian Pesisir dan Gunung ditujukan untuk berkekuasaan oleh orang-orang Melayu (Indonesia).

 

2)  Dengan cara penguasannya bahari yang sombong dan jahat berbudaknya.  Oleh karena dosa perampokan ekonomi, kesombongan, dan cara-cara yang tidak jujur dalam menguasai kehidupan sehari-harinya, maka Tuhan menegur Bangsa Indonesia dan dunia bagian Eropa dengan hukuman selama tiga tengah tahun ini (Why 6:1-17). Sebab Ini merupakan hukuman Tuhan bagi Bangsa-Bangsa Dunia. Pemberian hukuman memiliki tujuan agar yang dihukum bertobat. Setelah tiga tengah tahun berlalu akan terjadi sebuah pembaruan pemulihan dan kasih Allah selalu berjalan Bersama umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus. Rangkaian nubuat penghukuman bangsa-bangsa sudah selesai. Kita belajar bahwa selama penghukuman masih diberikan di muka bumi ini, anugerah keselamatan juga masih dicurahkan pecat di Meuwo Papua sehingga jangan dibiarkan hati kita menjadi beku dan keras karena penghukuman yang terjadi atas hidup kita. Namun, sebaiknya kita bertobat dan segera datang kepada Tuhan untuk menerima kuasa Roh-Nya.

 

3)  Telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya pada penduduk Tirus dan Sidon terhadap tradisi pakaian aslinya alias (koteka) pada penduduk tersebut dalam kitab (Yesaya 23:18)  Labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN, (Suku Mee adalah model Manusia yang lebih unik  berpakaian tradisi koteka (Holim), sehingga mudah dicuriga sundalnya, akibat kelihatan pada bagian buah dada (susu) bagi Wanita, dan Prianya buah kontol). tidak akan ditahan atau disimpan, (Koteka (Holim) bahannya cepat mengalami kebusukan  Ketika dipetik disimpangnya). tetapi dengan labanya itu akan disediakan makanan yang cukup (Boleh konsumsi menjadi bahan makanan yang cukup favorit bagi penduduknya) dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN. (Walaupun bahan khasannya benyek,  bertahan bertahun-tahun lamanya setelah dikeringkan).

 

D.  BACKGROUNDS PDTK-METOMA

1.  Ibadah yang sehat adalah umat Tuhan yang bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, jemaat mula-mula hanya 120 orang (Kis 1:15), setelah Keturunan Roh Kudus (Pentakosta) jumlah mereka bertambah menjadi 3000 jiwa (Kis 2:41). Hingga sampai akhir dekakde ini di Meuwo kurang lebih jutaan jiwa.

 

2.  Umat Persekutuan Doa Tubuh Kristus, akan mempelajari tentang ciri-ciri perkembangan umat yang bertumbuh pecat

 

Pertama, penekanan terhadap firman Tuhan (Kis 2:42). Mereka bertekun dalam pengajaran Firman Tuhan berdasarkan karunia dan jawatannya. Jemaat mula-mula menempatkan dan memiliki kuasa Roh Tuhan dan Roh Kristus (Roma 8:9) dan lebih fokusnya pengajaran berdasarkan karunia jawatan, mengarah pada memuji menyembah, doa dan puasa sebagai fondasi dari kehidupan mereka  dalam beribadah. Peringatan akan kita adalah sama sekali tidak akan mengalami pertumbuhan jika dipakai mimbar hanya berisikan ajaran moral atau kata-kata motivasi dari manusia (Iberani 9:8).

 

Kedua, Adanya Persekutuan Tubuh Kristus yang indah (Kis 2:42). Persekutuan tubuh Kristus, jemaat mula-mula ditunjukkan dengan sering berkumpul, bersatu, saling menolong (Kis 2:44-45), dan Jamuan kasih makan bersama (Kis 2:46). Mereka melakukan semua ini dengan gembira, tulus hati, dan sambil memuji dan menyembah Allah dalam Roh dan kebenarannya. Tanpa pertolongan kuasa Roh Tuhan, Roh Kristus (Rom 8:9) dan Roh Pengasihan dan Roh permohonan (Zak 12:10),  tidak bisa bertumbuh, didalam persekutuan Doa Tubuh Kristus, kita dapat saling memberi dan menerima karena ada banyak orang yang membutuhkan kasih dan perhatian Roh Kudus di akhir dekade ini.

 

Ketiga, mengadakan jamuan kasih makan bersama (bakar batu) atau makanan biasa (Luk. 24:30), Yesus dan Yohanes pembaptis tidak pernah melakukan perjamuan kudus bersifat roti potongan kecil-kecil serta air endapan slokinya (Mat 11:18-19, Luk 7:33-34), akan tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya (Luk 7:35).

 

Keempat, bertekun dalam doa dan Puasa. Tanpa persetolongan kuasa Roh Kudus, tempat Ibadah kita tidak mungkin bisa maju. Kemudian tanpa doa dan puasa enggan mengandalkan kekuatan kita sendiri berarti dinyatakannya Dosa dihadapan Tuhan (1 Samuel 12:23). Bagaimana dengan perkembangan umat persekutuan doa Tubuh Kristus kita? Apakah memiliki ciri yang sama dengan ibadahnya jemaat mula-mula?

 

Kelima, Ingat, kehidupan beribadah tidak cukup hanya dengan '4-D' (datang, duduk, diam -dengar firman Tuhan-, dan duit-persembahan). Sangat buruk jika kita menyediakan waktu untuk berbagi hidup dengan saudara seiman sebelum dan sesudah kebaktian. Akan lebih baik bila kehadiran kuasa Roh Kudus membawa dampak yang baik bagi umat Tuhan Persekutuan Doa Tubuh Kristus, Nabire, Kegata sampai Makataka.

 

E.  BASIS POPULASI ANGGOTA PDTK-METOMA

Persekutuan Doa Tubuh Kristus didirikan oleh orang-orang berdosa yang telah bertobat dan di tangkap dipulihkan dipanggil oleh Tuhan melalui kuasa Roh Kudus (Yoel 2:28-32 dan Kis 2:17-21), kelompok tersebut dengan relevan anggotanya terdiri dari komunitas masyarakat dari berbagai kampung dan denominasi gereja dari kegata sampai makataka, Persekutuan Doa Tubuh Kristus ini dimaksudkan sebagai tujuan Kemah Suci (Iberani 8:2) bahasa populernya “gereja” tercantum dalam (Efesus 1:12), yaitu untuk memuliakan Tuhan. Kata "gereja" sebetulnya tidak terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia, tetapi kata ini sama dengan "jemaat" atau "sidang jemaat" (Mat 16:18; 18:17; Rom 16:1,5). Kata-kata ini adalah terjemahan dari bahasa Yunani "ekklesia." Kata ekklesia terdiri dari kata depan "ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja "kalein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti "orang-orang yang dipanggil ke luar dari Kekristenan." Kata "ekklesia" dipakai di Perjanjian Baru sebanyak 115 kali, di mana 92 kali dipakai untuk menunjukkan Kemah atau gereja setempat (Tabernacle of the  local Chruch). Yang lain menunjukkan gereja di dalam pengertian yang umum. Dengan demikian kita megenal dua ganda sifat dasar Kemah atau gereja:

1. Koinonia; yaitu Persekutuan Doa (Prayer Fellowship) yang mempunyai arti "sharing" di dalam persahabatan, iman, memuji menyembah, doa dan puasa, pelayanan bahkan harta benda (Kisah para rasul 2:44). Koinonia akan tercapai kalau kita rela diatur dan di satukan oleh kuasa Roh Kudus.

 

2. Diakonia; yaitu pelayanan orang Kristen. Hal ini dijelaskan oleh D.I. Moody sebagai berikut: "Gereja adalah misi, tanpa misi berarti tanpa gereja. Tuhan memanggil dan mengasingkan gereja dan keduniawian dan kemudian mengutusnya kembali ke dunia dengan suatu misi."Memang bentuk organisasi dan liturgi boleh senantiasa berubah menurut kebutuhan masing-masing tetapi tujuan gereja adalah sama yaitu melalui Koinonia dan Diakonia kita memuliakan Tuhan dengan cara yang berbedah.

 

Persekutuan Doa Tubuh Kristus ini dapat berkarya oleh Roh Allah tidak hanya penting dalam hal pembaruan dan pengudusan, tetapi juga merupakan arti yang vital pada hari yang mulia ketika diubahkan. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu (Roma 8:11). Roh Kudus tinggal di dalam mereka yang telah dilahirkan kembali. Suatu hari kelak, Roh pembaruan dan pengudusan itu juga akan menjadi Roh pengubah.