Rabu, 02 April 2025

PDTK NEWS; Papua: Pusat Pekerjaan Tuhan atau Sodom dan Gomora?

 




Papua: Pusat Pekerjaan Tuhan atau Sodom dan Gomora?

Papua adalah tanah yang kaya akan keberagaman budaya, bahasa, dan sumber daya alam. Keunikan ini menjadikan Papua sebagai wilayah yang kompleks dalam kehidupan sosial, politik, dan spiritual. Seperti dalam sejarah Alkitab, suatu tempat dapat menjadi pusat kebejatan moral seperti Sodom dan Gomora atau menjadi pusat pekerjaan Tuhan seperti Yerusalem. Dalam Perjanjian Baru, Jemaat Tuhan disebut sebagai Jemaat Philadelphia—suatu gambaran tentang umat yang hidup dalam kasih, kesetiaan, dan takut akan Tuhan.


Sebagai tanah yang diberkati, Papua memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pekerjaan Tuhan, tempat di mana nama Tuhan ditinggikan dan Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia. Namun, hal ini hanya dapat terwujud apabila setiap umat Tuhan di Papua memiliki kesatuan hati dalam pelayanan, hidup dalam kebenaran firman-Nya, dan bekerja sama untuk membangun persekutuan yang kokoh.

Peran Gereja dan Para Pemimpin Rohani

Dalam struktur gereja, seorang pendeta sering disebut sebagai minister, yang berarti pelayan Tuhan. Ia dipercaya untuk mengemban tanggung jawab besar bagi kesejahteraan jemaat dan masyarakat di sekitarnya, baik di desa maupun di kota. Sejak dahulu, seorang gembala memiliki tanggung jawab penuh terhadap kehidupan spiritual jemaat dan gereja. Namun, di era modern, tanggung jawab ini tidak hanya dipegang oleh satu individu, tetapi dapat dilakukan secara kolektif oleh sekelompok pemimpin rohani dari berbagai denominasi gereja.

Sayangnya, di zaman sekarang banyak gereja yang berjalan sendiri-sendiri, tanpa adanya sinergi dan kemitraan dengan gereja lain. Akibatnya, pelayanan menjadi terbatas dan tidak maksimal dalam menjangkau serta membawa dampak besar bagi masyarakat. Padahal, sejak semula Allah Bapa telah menetapkan bahwa pelayanan Persekutuan Doa Tubuh Kristus (PDTK) akan memberikan dampak positif yang luar biasa, jika gereja-gereja di Papua dapat bersatu dan bekerja sama dalam kasih dan kebenaran.

Menjaga Kemurnian Pelayanan: Lebih Dari Sekadar Perpuluhan

Firman Tuhan dalam Yohanes 17:21 menegaskan pentingnya kesatuan di antara orang percaya:

"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

Namun, kesatuan ini tidak akan pernah terwujud jika gereja hanya mengejar berkat materi, memperhatikan amplop perpuluhan, tetapi mengabaikan pekerjaan Tuhan yang sesungguhnya. Saat ini, ada begitu banyak gereja yang lebih fokus pada jumlah persembahan daripada jiwa-jiwa yang harus mereka gembalakan.

Gereja-gereja di Papua harus kembali kepada panggilan utama mereka, yaitu melayani dengan urapan penuh dari Tuhan, bukan hanya mencari keuntungan duniawi. Tuhan tidak memanggil hamba-hamba-Nya untuk menjadi penjaga kas gereja, tetapi untuk menjadi pembawa terang dan kebenaran di tengah dunia yang gelap.

Jika gereja hanya berfokus pada perpuluhan dan persembahan, maka mereka akan menjadi suam-suam kuku—tidak panas dan tidak dingin. Tuhan tidak berkenan kepada gereja yang seperti ini. Wahyu 3:16 dengan tegas berkata:

"Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."

Inilah saatnya bagi gereja-gereja di Papua untuk bangkit dan mencari urapan sejati dari Tuhan! Urapan yang datang dari hubungan yang mendalam dengan Tuhan, bukan dari amplop persembahan. Ketika gereja memiliki urapan yang penuh, maka setiap pelayanan akan menjadi alat untuk mengubah kehidupan banyak orang.

Kesatuan Umat Tuhan: Kunci Pemulihan Papua

Kesatuan umat Tuhan adalah fondasi utama untuk menghadirkan pekerjaan Tuhan yang besar di Papua. Jika semua denominasi gereja di Papua dapat berjejaring dan bermitra satu sama lain, maka kekuatan rohani yang besar akan tercipta. Persekutuan yang didasarkan pada kasih, kerendahan hati, dan kebenaran akan menjadi alat yang dipakai Tuhan untuk membawa pemulihan bagi bangsa ini.

Kemitraan ini harus dimulai dengan langkah sederhana tetapi sangat mendasar, yaitu membangun persekutuan dalam doa, pujian, dan penyembahan. Melalui persekutuan yang tulus dalam mencari kehendak Bapa, umat Tuhan di Papua akan dipenuhi dengan hikmat dan kuasa Roh Kudus untuk membawa perubahan. Tidak ada satu gereja atau organisasi yang bisa berjalan sendiri, sebab Tuhan telah memberikan berbagai karunia dan jawatan yang berbeda kepada setiap orang percaya, agar mereka dapat saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.

Ketika umat Tuhan hidup dalam kesatuan, maka mereka akan memiliki satu hati, satu pikiran, dan satu tujuan—yaitu hidup dalam takut akan Tuhan serta menggenapi rencana-Nya bagi Papua. Jika ini terwujud, maka bukan hanya jemaat Persekutuan Doa Tubuh Kristus yang akan merasakan dampaknya, tetapi juga seluruh masyarakat Papua. Kesatuan rohani yang terjalin akan membawa pemulihan bagi tanah ini, membangkitkan generasi yang takut akan Tuhan, serta mengubah Papua menjadi pusat kebangunan rohani yang menjangkau hingga ke Asia dan seluruh dunia.

Papua Sebagai Berkat Bagi Dunia

Sebagai tanah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, Papua juga dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Tuhan telah menetapkan bahwa terang-Nya akan bersinar dari tempat ini dan menjangkau lima benua. Ini bukan hanya sekadar mimpi atau harapan, tetapi janji Tuhan bagi umat-Nya yang mau hidup dalam ketaatan dan kesatuan.

Saat ini, Jemaat Persekutuan Doa Tubuh Kristus Meuwo Tota Mana di Papua dipanggil untuk berdiri teguh dalam iman dan menjadi alat Tuhan dalam membawa berkat bagi tanah ini. Inilah waktunya bagi Papua untuk bangkit dan menjadi terang! Saatnya umat Tuhan bersatu, bekerja sama, dan berjalan dalam kasih serta kebenaran untuk menggenapi panggilan Ilahi bagi daerah ini.

Kesatuan yang sejati bukan hanya terjadi di dalam gereja, tetapi harus terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Kasih Tuhan harus menjadi dasar dalam setiap interaksi sosial, ekonomi, dan politik di Papua. Ketika umat Tuhan benar-benar hidup dalam kasih dan kebenaran, maka dunia akan melihat perbedaan yang nyata, dan nama Tuhan akan dipermuliakan melalui kehidupan umat-Nya.

Halleluya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar