ORANG YANG MENANGIS
Ibadah Persekutuan Doa Tubuh Kristus, Nabire, Kegata sampai Makataka, Paniai, Meuwo, Papua. gelar Ibadah pada tanggal 25 Maret 2021 di Nabire, dengan topik perbandingan orang yang menangis sambil mencucurkan air mata atas perbuatan dosa peribadi, dan Tuhan yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa, karena perbuatan generasi kita (2Korintus 5:21). dari sejarah hidup anak-anak kita, kita tahu bahwa perlakuman anak-anak yang tidak mempunyai ayah dan ibunya, memperoleh perlakuan khusus. Mereka seringkali anggap bebas dari gengaman kuasa hukum atau ganjaran disiplinnya. Namun demikian, putra-putri yang hidup dibawa ketiak orang tua ayah dan ibunya, tetap harus mengetahui bahwa jika mereka berbuat salah, mereka patut menerima peringatan dari orang tuanya entah dalam keadaan menangis dan tidaknya. Ketika anak laki-laki atau perempuan tidak taat atau melakukan sesuatu hal yang membuat dihadapan wali orang tua di rumah, pasti hukuman ditimpakannya kemudian anak tersebut menangis karena dia merasa bahwa bersalah. meskipun demikian tak ada keraguan tentang siapa sebenarnya yang bersalah, sebab hal ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin bagi seorang anak kecil untuk menghukum seorang anggota keluarga yang lainnya.
Dengan demikian peniksaan di bukit Kalvari memberikan pandangan yang sangat berbeda tentang perbuatan dosa. walau pelayan yang melakukan kesalahan, rajalah yang menerima hukumannya, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Raja Mulia, menggantikan tempat kita, saat Dia mati di kayu salib. Dia rela menjadi "anak yang menangis" dan membayar lunas hukuman dosa-dosa kita, dan apa pembalasan kita sekarang?.
Lanjut betapa besar kita berhutang budi tanpa menangis kepada Tuhan Yesus Kristus? Dan bagaimana kita dapat melupakan bahwa kita telah dibeli dengan suatu harga yang besar dengan tetesan air mata-Nya Tuhan Yesus Kristus! Hal itulah yang mendorong umat Tuhan Persekutuan Tubuh Kristus, mari kita bersama untuk tetap kembali mengangis saat orang-orang lain diam. Karena Tuhan sedang percaya bahwa karena kita memiliki penggantinya, Allah tidak menjadi murka lagi kepada kita, karena keadilan-Nya yang mulia telah dipuaskan. Kita telah memiliki kuasa Roh Kudus yang tidak pernah kita miliki sebelumnya, yakni demi pemulihan dan pembebasan akhir decade ini.
Kiranya hal ini memotivasi kita untuk memuji, menyembah dalam Roh dan Kebenaran sambil menyampaikan kabar baik berupa pertolongan Tuhan dalam hidup kita kepada orang lain!<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar