RATAP TANGIS DAN SERUAN DOA UNTUK PEMULIHAN.
Disampaikan oleh:
Sekretaris Umum Persekutuan Doa Tubuh Kristus Nabire Wojokunu sampai Makataka, Provinsi Papua Tengah, Melkias Keiya
NABIRE – Dalam situasi yang penuh pergumulan dan penderitaan, umat Tuhan diajak untuk datang kepada-Nya dengan hati yang hancur, ratapan, dan doa puasa. Sebagai gereja Tuhan di Tanah Papua, kita harus bersatu dalam tangisan dan seruan kepada-Nya agar pemulihan dan kasih setia-Nya dinyatakan atas bangsa ini.
1. Ratap dan Tangis sebagai Bentuk Seruan kepada Tuhan
Roh Tuhan mengajarkan bahwa ratapan bukanlah tanda kelemahan, melainkan seruan yang tulus kepada Allah. Dalam kitab Yeremia, kita melihat bagaimana nabi meratap untuk bangsanya:
Yeremia 9:1 – "Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku menjadi pancuran air mata, maka siang dan malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!"
Mazmur 34:18 – "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."
Sebagai umat Tuhan Persekutuan doa Tubuh Kristus, kita dipanggil untuk berseru kepada Tuhan agar Dia memulihkan kehidupan dan membawa penghiburan bagi yang berduka.
2. Pujian dan Penyembahan dalam Ratapan
Meskipun dalam kesedihan, kita tetap harus memuji dan menyembah Tuhan, karena hanya dalam hadirat-Nya ada penghiburan sejati:
Mazmur 150:6 – "Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!"
Mazmur 95:6 – "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita!"
Penyembahan yang sejati adalah ketika kita datang kepada Tuhan dengan segala keadaan kita, baik dalam sukacita maupun dalam tangisan.
3. Berlutut dan Berpuasa dalam Seruan kepada Tuhan
Dalam situasi sulit, kita diajak untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan melalui doa, berlutut, dan berpuasa:
Filipi 2:10 – "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi."
Yoel 2:12 – "Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
Umat Tuhan harus kembali kepada-Nya dengan pertobatan yang sungguh-sungguh agar kasih dan belas kasihan-Nya dinyatakan atas kita.
4. Penghiburan dan Janji Tuhan bagi yang Menangis
Di dalam setiap tangisan, Tuhan melihat dan mendengar doa umat-Nya. Ada pengharapan bagi mereka yang meratap dalam iman:
Mazmur 126:5 – "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan sorak-sorai."
Wahyu 21:4 – "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Tuhan akan menggantikan kesedihan dengan sukacita bagi mereka yang tetap setia dan berharap kepada-Nya.
Penutup: Bersama dalam Ratapan dan Pengharapan
Sebagai umat Tuhan di Papua Tengah, kita diajak untuk terus berdoa, berpuasa, dan berseru kepada-Nya. Jangan biarkan ratapan kita menjadi tanpa arah, tetapi jadikanlah itu sebagai bentuk iman yang hidup kepada Tuhan yang setia melalui kepenuhan kuasa Roh.
"Tuhan, dengarlah tangisan dan doa kami. Pulihkan tanah kami, berikan penghiburan bagi yang berduka, dan kuatkan hati umat-Mu. Kami percaya Engkau melihat air mata kami dan akan menghapusnya dengan kasih-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berseru. Amin."
Melkias Keiya
Sekretaris Umum Persekutuan Doa Tubuh Kristus Nabire Wojokunu sampai Makataka Provinsi Papua Tengah
Pis haleluyah noooooo🤝🙏❤️
BalasHapus